PANJANG VEKTOR DARI: 2 TITIK KOORDINAT (DUA atau TIGA DIMENSI), KOORDINAT TITIK DAN SUDUT SERTA CONTOH SOALNYA

NAMA : REGITA 

KELAS : X MIPA 3

Hallo kawan semua kali ini aku akan memberi tahu materi 

PANJANG VEKTOR DARI: 2 TITIK KOORDINAT (DUA atau TIGA DIMENSI), KOORDINAT TITIK DAN SUDUT SERTA CONTOH SOALNYA

Yuk teman teman mari kita belajar:)

Panjang Vektor Jika Diketahui Letak Dua Titik Koordinat


Panjang Vektor Jika Diketahui Letak Dua Titik Koordinat

Panjang Vektor Posisi a


Cara menghitung panjang vektor posisi a

Vektor Posisi AB

Vektor Posisi AB



Vektor pada bidang bisa disebut juga sebagai vektor dua dimensi. Pada vektor dua dimensi, kita akan mengenal yang namanya vektor posisi. Apa itu vektor posisi? Vektor Posisi adalah vektor yang berpangkal di pusat koordinat (0,0) dan berujung di suatu titik (x,y).

Nah, kalau kamu perhatikan gambar di bawah, terdapat dua buah ruas garis, yaitu vektordan vektor. Kita misalkan ruas garis vektorsebagai vektor vektor dan ruas garis vektorsebagai vektor vektor. Vektor vektor termasuk vektor posisi karena memiliki pangkal di pusat koordinat O(0,0) dan ujung di titik P(4,2). Sama halnya dengan vektor vektor yang juga merupakan vektor posisi karena berpangkal di titik O(0,0) dan ujung di titik R(2,4).

Vektor pada bidang bisa disebut juga sebagai vektor dua dimensi. Pada vektor dua dimensi, kita akan mengenal yang namanya vektor posisi. Apa itu vektor posisi? Vektor Posisi adalah vektor yang berpangkal di pusat koordinat (0,0) dan berujung di suatu titik (x,y).

Nah, kalau kamu perhatikan gambar di bawah, terdapat dua buah ruas garis, yaitu vektordan vektor. Kita misalkan ruas garis vektorsebagai vektor vektor dan ruas garis vektorsebagai vektor vektor. Vektor vektor termasuk vektor posisi karena memiliki pangkal di pusat koordinat O(0,0) dan ujung di titik P(4,2). Sama halnya dengan vektor vektor yang juga merupakan vektor posisi karena berpangkal di titik O(0,0) dan ujung di titik R(2,4).


Paham ya sampai sini. Selanjutnya, kita akan menentukan panjang vektor pada bidang dua dimensi. Misalkan, vektor merupakan vektor pada ruas garis vektor. Vektor vektor dapat dinyatakan dengan vektor. Pada gambar di bawah, OPR membentuk segitiga siku-siku dengan sisi alas x, sisi tegak y, dan sisi miring vektor. Oleh karena itu, panjang vektor vektor (dinotasikan dengan |vektor|) dapat dicari menggunakan teorema Pythagoras, yaitu:

Contoh:

Diketahui vektor vektor dan vektor. Tentukan |vektor | dan |null| !

Pembahasan:

a. |vektor | = contoh vektor satuan panjang.

b. | null | = contoh vektor satuan panjang.

Sejauh ini aman, ya… Kalau gitu, kita lanjut ke pembahasan berikutnya, yaitu vektor dalam ruang (dimensi tiga).

Agar kamu bisa lebih memahami konsep vektor dalam ruang, coba perhatikan sistem koordinat kartesius dalam dimensi tiga berikut ini.

Vektor dalam ruang atau vektor tiga dimensi merupakan vektor yang memiliki tiga buah sumbu, yaitu x, y, dan z. Ketiga sumbu tersebut saling tegak lurus dan berpotongan di satu titik yang akan menjadi titik pangkal vektor tersebut. Penulisan vektor tiga dimensi dalam bentuk matriks sebenarnya tidak jauh berbeda dengan vektor dua dimensi. Hanya saja, pada vektor tiga dimensi, terdapat tambahan satu komponen, yaitu komponen z.

Misalnya pada gambar di atas, vektor vektor terdiri dari tiga titik koordinat, yaitu x = 3, y = 4, dan z = 1, sehingga:

 

Panjang vektor dalam ruang juga dapat ditentukan dengan cara yang sama, yaitu:


Oke, materi mengenai konsep dasar vektor cukup sampai sini, nih

Header Toggle

Koordinat Cartesius

Share
Comment 1 reply
Koordinat Cartesius

Koordinat Cartesius juga sering disebut sebagai koordinat persegi. Istilah dari kata Cartesius yang dipakai adalah guna mengenang seorang ahli matematika sekaligus seorang filsuf dari Perancis yang bernama Rene Descartes.

Beliau merupakan seorang ahli  yang memiliki peran yang besar  dalam menggabungkan aljabar dan geometri.

Hasil penemuan descartes, koordinat cartesius ini sangat berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.

Awal dari pemikiran dasar pemakaian sistem ini dikembangkan di tahun 1637 dalam dua tulisan dari karya Descartes.

Dalam karyanya Descartes Discourse on Method, beliau memperkenalkan saran baru guna menunjukan keadaan atau posisi titik dari suatu obyek pada sebuah permukaan.

Soal 1.

Ordinat dari titik A (9, 21) adalah…

a.    -9
b.    9
c.    -21
d.    21

Jawab:

Pada umumnya, penulisan suatu titik = (absis, ordinat). Dalam soal di atas titik A (9, 21) menunjukkan jika:

Absis = 9

Ordinat = 21

Jawaban yang tepat yaitu D.

Soal 2.

Diketahui titik P (3, 2) dan Q (15, 13). Koordinat relatif titik Q terhadap P adalah…

a.    (12, 11)
b.    (12, 9)
c.    (18, 11)
d.    (18, 13)

Jawab:

Koordinat relatif titik Q ke titik P bisa kita cari dengan cara mengurangkan:

a.    Absis Q dikurangi absis P

b.    Ordinat Q dikurangi ordinat P

Sehingga, koordinat relatif Q terhadap P yaitu:

(15 – 3 , 13 – 2) = (12, 11)

Sehingga,jawaban yang tepat adalah A.

Soal 3.

Titik A (3, 2), B (0, 2), dan C (-5, 2) merupakan titik-titik yang dilewati oleh garis p. Apabila garis q merupakan garis yang sejajar dengan garis p, maka garis q akan…

a.    Sejajar dengan sumbu x
b.    Sejajar dengan sumbu y
c.    Tegak lurus dengan sumbu x
d.    Tegak lurus dengan sumbu y

Jawab:

Untuk memudahkan kita dalam menjawab soal di atas, mari kita gambar pada bidang Cartesius:


Dalam gambar di atas terlihat jikga garis p sejajar dengan sumbu X. Sebab garis q sejajar dengan garis p, maka garis q juga sejajar dengan sumbu X.

Sehingga, jawaban yang tepat adalah A.

Soal 4.

Diketahui garis p dan q merupakan dua garis lurus yang tidak mempunyai titik potong walaupun telah diperpanjang hingga tak terhingga.

Kedudukan dari garis p dan q yaitu…

a.    Berimpit
b.    Sejajar
c.    Bersilangan
d.    Berpotongan

Jawab:

Dua buah garis yang tidak mempunyai titik potong walaupun diperpanjang merupakan dua garis yang saling sejajar.

Sehingga, jawaban yang tepat adalah B.

Soal 5.

Berdasarkan gambar di bawah ini, bisa dinyatakan bahwa:


(i)    AB sejajar dengan EF.
(ii)    BC bersilangan dengan GC
(iii)    AD berimpit dengan BC.
(iv)    EF berpotongan dengan GF.

Dari pernyataan di atas, yang benar yaitu…
a.    (i) dan (ii)
b.    (ii) dan (iii)
c.    (iii) dan (iv)
d.    (i) dan (iv)

Jawab:

Perhatikan gambar balok di atas:

a.    AB sejajar EF , maka (i) benar
b.    BC berpotongan dengan GC di titik C, maka (ii) salah
c.    AD sejajar dengan BC, maka (iii) salah
d.    EF berpotongan dengan GF di titik F, maka (iv) benar

Sehingga, jawaban yang benar adalah D.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERTUMBUHAN, BUNGA TUNGGAL, BUNGA MAJEMUK, BUNGA ANUITAS, PELURUH DENGAN EKSPONEN

PENDAPAT SAYA TENTANG PEMBELAJARAN DARING